Faktor Memengaruhi Stop Buang Air Besar Sembarangan di Puskesmas Simeulue Barat Tahun 2020

Lindawati Lindawati, Ismail Efendy, Darwin Syamsul

Abstract


Masyarakat memiliki jamban sehat di wilayah kerja Puskesmas Simeulue Barat sebanyak 1.024 KK (64,8%) dari total 1.581 KK belum mencapai target 100% sehingga masih terdapat warga yang buang air besar di kebun, sawah, pekarangan rumah, pantai dan sungai. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi BABS di wilayah kerja Puskesmas. Jenis penelitian ini adalah survey analitik dengan pendekatan cross sectional study. Jumlah populasi sebanyak 1.581 keluarga dan teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling. Data kuantitatif dianalisis secara univariat, bivariat dan multivariat. Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan (0,021), sikap (0,017), kepemilikan jamban sehat (0,036), peran kepala keluarga (0,010), dan peran tenaga kesehatan (0,023) berpengaruh terhadap pelaksanaan BABS. Pengetahuan, sikap, kepemilikan jamban sehat, peran kepala keluarga, dan peran tenaga kesehatan berpengaruh terhadap kejadian BABS.


Keywords


Berhenti; Buang Air Besar Sembarangan; Masyarakat

Full Text:

PDF

References


Andika Karla, A. (2015). FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENDAHNYA PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP PELAKSANAAN PROGRAM SANITASI TOTAL DAN PEMASARAN SANITASI (STOPS)(Studi pada Kegiatan Arisan Jamban di Desa Penggaron, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang). Publika, 3(3).

Davik, F. I. (2016). Evaluasi Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat Pilar Stop BABS di Puksesmas Kabupaten Probolinggo. Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia, 4(2), 107–116.

Dwiana, A., & Herawaty, L. (2017). Determinan perilaku buang air besar pada masyarakat pesisir di kabupaten Buton Selatan. Berita Kedokteran Masyarakat, 33(6), 273–276.

Fatonah, N. S. (2016). Partisipasi Masyarakat Dalam Pelaksanaan Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat Pilar Pertama (Stop BABS) Di Desa Purwosari Kecamatan Sayung Kabupaten Demak Tahun 2015. Universitas Negeri Semarang.

Horhoruw, A., & Widagdo, L. (2016). Perilaku Kepala Keluarga dalam Menggunakan Jamban di Desa Tawiri Kecamatan Teluk Ambon Kota Ambon. Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia, 9(2), 226–237.

Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 852/Menkes/SK/IX/ 2008 tentang Strategi Nasional Sanitasi Total Berbasis Masyarakat. (2008).

Laporan Kesehatan Lingkungan. (2017). Dinas Kesehatan Kabupaten Semeulue.

Laporan Kesehatan Lingkungan. (2018). Puskesmas Simeulue Barat.

Nida, K. (2014). Hubungan Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Terhadap Daya Tarik Vektor Musca Domestica (Lalat Rumah) Dengan Risiko Diare Pada BADUTA di Kelurahan Ciputat Tahun 2014.

Profil Kesehatan Aceh. (2017). Dinkes Aceh.

Riset Kesehatan Dasar; Riskesdas. (2013). Balitbang Kemenkes RI.

Saliani, H., Pinontoan, O. R., & Posangi, J. (2018). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Praktek Buang Air Besar Masyarakat di Desa Garuga Kecamatan Mantoh Kabupaten Banggai Provinsi Sulawesi Tengah. Paradigma, 5(2).

Surya, A. V, Vyas, A., Krishna, M., & Abidi, N. (2017). Identifying Determinants of Toilet Usage by Poor in Urban India. Procedia Computer Science, 122, 634–641.

WHO. (n.d.). Water sanitation hygiene: Fact sheets on environmental sanitation.

WHO. (2010). Progres Sanitasi dan Air Minum – Progress on Sanitation and Drinking-Water.

Widowati, N. N. (2015). Hubungan Karakteristik Pemilik Rumah dengan Perilaku Buang Air Besar Sembarangan (BABS) di Wilayah Kerja Puskesmas Sambungmacan II Kabupaten Sragen. Universitas Muhammadiyah Surakarta.




DOI: https://doi.org/10.51849/j-bikes.v3i1.43

Refbacks

  • There are currently no refbacks.