Pencegahan Infeksi Silang Bagi Tenaga Kesehatan Gigi Dan Mulut Di Poli Gigi
Abstract
Masa pandemi covid-19 kebutuhan alat pelindung diri (APD) meningkatakan tetapi ketersediaan di rumah sakit/puskesmas tidak mencukupi, tenaga kesehatan menyediakan secara swadaya untuk memenuhi kebutuhan APD. Mengetahui kepatuhan tenaga kesehatan gigi dan mulut dalam pencegahan infeksi silang dengan penggunaan alat pelindung diri (APD) di Poli Gigi. Penelitian bersifat analitik, desain cross-sectional. Sampel berdasarkan pertimbangan (purposive sampling) yaitu terapi gigi 24 orang dan dokter gigi 9 orang, total sampel yaitu 33 orang. Penelitian dilaksanakan di Poli Gigi Puskesmas Kabupaten Pidie, penelitian Tanggal 25 Mei 2022. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepatuhan tenaga kesehatan gigi dan mulut kategori tidak patuh berjumlah 60,6%, Penggunaan alat pelindung diri (APD). Tenaga Kesehatan di Poli Gigi tidak lengkap 69,7 %. Kesimpulan kepatuhan tenaga kesehatan gigi dan mulut dalam pencegahan infeksi silang dengan penggunaan alat pelindung diri (APD) di Poli Gigi kategori tidak patuh dan tidak lengkap . Disarankan kepada tenaga Kesehatan gigi dan mulut agar selalu menggunakan alat pelindung diri disetiap waktu dalamn emberikan pelayanan.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Annisa RA. (2010). Perbedaan Pengaruh Pendidikan Kesehatan Gigi Dalam Meningkatkan Pengetahuan Kesehatan Gigi Pada Anak Di SD Negeri 2 Sambi Kabupaten Boyolali, Juarnal Kesehatan, Stikes Aisyah, Surakarta.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2. (n.d.). Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 585/Menkes/SK/V/2007 Tentang Pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatan di Puskesmas, Jakarta: Departemen Kesehatan RI,.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2010). Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 585/Menkes/SK/V/2007 Tentang Pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatan di Puskesmas, Jakarta: Departemen Kesehatan RI, 2010.
Edyati Luluq. (2010). Penyuluhan Kesehatan Dengan Media Video Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Personal Hygiene petugas kesehatan, .
Gibson. (2019). Organisasi; Perilaku, Struktur, Proses. Jakarta; Erlangga.
Kardi. (2015). Analisis Faktor Risiko Terjadi Nya Pneumonia Nosokomial di RSUP DR. Sardjito. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan „Aisyiyah.
Kemenkes. (2012). Kemenkes RI No.1087/MenKes/SK/VIII/2010 tentang Standar Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Rumah Sakit. Jakarta: Depkes RI.
Muchlis. (2017). Tingkat kepatuhan perawat dirumah sakit Meuraxa Banda Aceg.
Notoatmodjo, S. M. (2012). Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni Edisi Revisi 2011, Jakarta PT. Rineka Cipta.
Penelitian, M. (2012). Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni Edisi Revisi 2011, Jakarta PT. Rineka Cipta.
Putri, M. H. (2012). Ilmu Pencegahan Penyakit Jaringan Keras dan Jaringan Pendukung Gigi, Ed ke-2, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Riadi. (2019). Faktor-faktor yang berhubungan dengan Kepatuhan Perawat dan Bidan dalam Menerapkan Kewaspaan Universal di RS Palang Merah Bogor. FKM UI.
Rohani, N. (2019). Faktor-faktor yang berhubungan dengan Kepatuhan Perawat dalam Upaya Pencegahan Infeksi Nosokomial di Ruang Rawat Inap RSUD Bekasi. FKUI.
Saragih, R. (2015). Hubungan Karakteristik Perawat dengan Tingkat Kepatuhan Perawat melakukan Cuci Tangan di RS Colombua Asia Medan.
Setiadi. (2012). Infeksi Nosokomial. Jakarta: Nuha Medika.
Setiadi. (2017). Konsep dan Penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Siburian. (2017). Siburian, 2012. Gambaran Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) terhadap .
WHO. (2014). 2014 Infection Prevention and Control in Health Care. At: http://www.who.int/csr/bioriskreduction/infectioncontrol/en/.
DOI: https://doi.org/10.51849/j-bikes.v4i3.112
Refbacks
- There are currently no refbacks.
 






